Canggih, CCTV penangkap Tersangka, Polisi Keren, Teknologi Pengenal Wajah,
Penggunaan Tekologi pengenal wajah (Facial Recognition) yang terus berkembang di Cina terbukti berhasil menangkap lebih dari 60 Ribu tersangka. Komunitas HAM (Hak Asasi Manusia) khawatir tentang hal itu yang dapat digunakan lebih buruk dari pada untuk kebaikan.
Seorang pria yang dilaporkan melakukan penipuan juga telah ditangkap oleh polisi China setelah memanfaatkan teknologi CCTV yang bisa mengenali wajah sampai detail. dan berhasil mengidentifikasi penipu tersebut diantara kerumunan 60.000 orang. Polisi berhasil menangkap buronan/ penipu tersebut saat menghadiri konser di kota Nanchang, Cina.
Menurut laporan Petugas Polisi setempat, Li Jin mengatakan pria itu sangat terkejut tertangkap karena yakin dia akan aman dalam kerumunan orang banyak.
di China sendiri dilaporkan bahwa telah memiliki lebih dari 176 juta kamera cctv yang dilengkapi dengan pengenalan wajah (Facial Recognition) untuk keamanan bahkan bisa untuk mengetahui pelanggaran kecil seperti jaywalking (menyebrang jalan bukan pada tempatnya).
Namun tidak semua perkembangan ini untuk keamanan warga negara. Human Rights Watch (HRW) / pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) telah menyatakan keprihatinan tentang tingkat pengawasan masyarakat di Tiongkok.
Peneliti senior HRW Maya Wang mengatakan pada Februari lalu China menggunakan data besar untuk menargetkan etnis minoritas.
Menurut laporan Petugas Polisi setempat, Li Jin mengatakan pria itu sangat terkejut tertangkap karena yakin dia akan aman dalam kerumunan orang banyak.
di China sendiri dilaporkan bahwa telah memiliki lebih dari 176 juta kamera cctv yang dilengkapi dengan pengenalan wajah (Facial Recognition) untuk keamanan bahkan bisa untuk mengetahui pelanggaran kecil seperti jaywalking (menyebrang jalan bukan pada tempatnya).
Teknologi CCTV yang ada dimana-mana
Teknologi pengawasan tampaknya menjadi lebih cepat berkembang di mana-mana. April lalu, Cina memasang CCTV pengenalan wajah di toilet umum yang memang kontroversional dikalangan masyarakat.
Peneliti senior HRW Maya Wang mengatakan pada Februari lalu China menggunakan data besar untuk menargetkan etnis minoritas.
COMMENTS